Minggu, 08 Juli 2012

Hidup itu Perjuangan



Mentari pagi dihari ini telah memancarkan sinarnya yang begitu hangat, membuat sejuta manusia segera bergegas untuk berangkat sekolah. Seperti halnya, pemuda yang bernama lengkap Mikha Khannaniel ini. Tak perlu repot untuk diperintahkan, nampaknya ia telah siap berangkat ke sekolah. Dengan seragam sekolah yang tertata rapi ditubuhnya.

            Sebelum melangkah meninggalkan rumah untuk memenuhi kewajibannya sebagai warga sekolah, Mikha terlebih dahulu pamit dan mencium punggung tangan kedua orang tua nya. “Ma, Pa, Mikha berangkat yah.” Ucap Mikha tulus dengan senyum manis mengembang di bibirnya. “Iyah, hati-hati yah. Belajar yang rajin.” Sahut kedua orang tuanya. Percakapan singkat seperti itulah yang sering terdengar manakala Mikha akan meninggalkan rumah menuju ke sekolah.

            Dengan langkah pasti, Mikha segera melangkahkan kakinya. Mikha tentunya berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki karena jarak dari rumah ke sekolahnya cukup dekat. Selang beberapa menit, Mikha pun telah sampai di sekolah. 

Mikha duduk di kelas XI jurusan Bahasa di sekolahnya. Murid yang satu ini gemar sekali belajar bahasa-bahasa asing, terutama bahasa Jepang. Karena, ia memiliki impian ingin ke Jepang suatu hari nanti. 

Namun, seperti halnya manusia biasa, pribadi seorang Mikha Khannaniel bisa dibilang sedikit tidak pede. Nampaknya, yang menjadi kendala akan hal itu tak lain adalah kehausannya akan kasih sayang seorang teman. Bagaimana tidak, selama di sekolah Mikha jarang sekali mendapatkan teman yang setidaknya dapat ia ajak bersenda gurau atau sedikit bercerita tentang hari-hari yang ia lewati. Maka dari itu, Mikha selalu merasa sendiri saat di sekolah. Hanya ada seorang guru penjaga perpustakaan sekolah yang setiap waktu istirahat menemaninya. Saat waktu istirahat itu tidak ia gunakan untuk ke kantin seperti halnya murid-murid lain, namun  Mikha lebih memilih untuk ke perpustakaan guna sedikit menambah ilmu dan menghilangkan kesepiannya. Karena ditempat itulah, ia menemukan seseorang yang bisa sepenuhnya mengerti apa yang ia butuhkan.

Berbicara mengenai perasaan, seperti halnya menyukai lawan jenis. Mungkin, tak banyak yang mengetahui hal itu dari sosok Mikha Khannaniel. Karena, seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, sosok Mikha ini tak banyak memiliki teman selama di sekolah, jadi ia sedikit tertutup dengan hal pribadinya pada orang lain. Mungkin hanya kepada orang-orang tertentu Mikha akan menceritakan hal pribadinya tersebut.

Tapi, meskipun sosok Mikha bisa dibilang sedikit tidak pede dan tidak banyak memiliki teman di sekolah. Tidak membuat pemuda ini menyerah begitu saja. Dengan kemampuan dan tekad yang ia miliki, ia terus belajar dan belajar tanpa mengenal kata menyerah. Dalam hal pelajaran pun, ia jarang sekali atau bahkan tidak pernah mengabaikan nasihat-nasihat yang disampaikan guru guna memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah ia lakukan sebelumnya, dimasa yang akan datang.

Kegiatan belajar dihari senin sangat membosankan, apalagi saat pelajaran terakhir seperti saat ini, tentunya membuat para murid sangat jenuh, mengantuk atau bahkan ada yang sampai tertidur dikelas. Namun, berbeda dengan Mikha, ia terlihat masih semangat mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru saat itu, tak jarang ia selalu mencatat kata-kata atau istilah-istilah penting yang ia dengar.

Mikha juga bukan seorang murid yang nakal atau gemar mencontek, baginya mencontek adalah sebuah kecurangan yang tidak harus dilakukan, karena bukankah mencontek adalah istilah lain dari mengcopy-paste hasil pemikiran orang lain, tanpa sebersit pemikiran dari otak kita sendiri ? Jika diperhatikan, kata-kata yang terucap dari bibir pemuda itu ada benarnya juga. Tapi, yah namanya juga murid SMA, kalau tidak mencontek, berarti gak gaul. Betul tidak ? yang setuju Retweet, yang gak setuju logout aja deh. Jiaahh, lo kata twitter #Hehe Abaikan.

Bel sekolah telah berbunyi, pertanda waktu pelajaran telah berakhir dan waktunya untuk pulang dan beristirahat dirumah. Murid-murid yang tadinya asyik tertidur, saat ini terlihat sangat bersemangat dan bahkan tak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa tadi mereka tertidur. Benar-benar murid yang sangat menantikan waktu pulang. Namun, Mikha terlihat biasa saja, ia menampakkan ekspresi yang sama seperti saat ia menginjakkan kaki di gerbang sekolah tadi pagi.

Seperti halnya tadi saat berangkat sekolah, sepulang sekolah pun Mikha kembali berjalan kaki dengan langkah pasti menuju ke rumahnya. Tak membutuhkan waktu lama, Mikha sudah sampai di depan rumahnya, tak lupa ia melepaskan kedua sepatu dan kaos kakinya, kemudian masuk ke dalam rumah dan meletakkan sepatu dan kaos kakinya itu di rak sepatu.

Setelah berganti pakaian, Mikha melangkahkan kakinya menuju ke Meja Makan, disana terlihat kedua orangtuanya yang sedang makan siang. Tanpa perlu diperintahkan, Mikha mengambil piring dan menambahkan beberapa sendok nasi dengan lauk secukupnya. Setelah siap dengan makanan yang ada di piring, Mikha pun makan dengan lahap dan menghabiskan makanan di piring tanpa sisa. Hahaha Mikha rakus, eh peace. Nahloh #Abaikan.

Seperti tak ada habisnya kegiatan yang dilakukan Mikha setiap harinya. Setelah, makan pun ia hanya beristirahat sebentar, kemudian ia melangkahkan kakinya menuju ke komunitas sulap yang telah ia ikuti selama beberapa tahun terakhir ini. Oh iya lupa, Mikha adalah seorang murid SMA yang sangat tertarik dalam bidang seni, terutama sulap dan entertain. Dalam seni musik pun sebenarnya Mikha memenuhi kriteria, menurut saya sih. Mikha memiliki suara yang bagus, pandai bermain organ. Jadi kurang nya apa ? Mungkin rasa percaya diri nya kali yah yang kurang. Nah ini mau ngomongin apa coba ? Isshh gak penting banget sih muji-muji orang disini !! Huahahaha PenulisnyaGaje :D #Abaikan

Yaps, Mikha itu pinter loh main sulapnya. Meski aku belum pernah liat sih. Hehehe :D Nah nah, mulai lagi kan. Iya deh, gak muji Mikha lagi koq, peace. #Abaikan. Buat Mikha, sulap itu asyik. Dia juga pengen jadiin sulap sebagai lahan pekerjaannya dia atau sumber untuk dia mencari rezeki. Tak banyak yang menjadi kriteria seorang pesulap, hanya saja tanamkan keinginan, keyakinan, dan kepercayaan pada diri sendiri. Jika ketiga hal tersebut sudah tertanam kuat dalam diri, maka tidak mustahil orang yang awal nya penakut sekalipun akan mampu menaklukkan dunia dengan kemampuan yang ia miliki.

Tentunya, cerita ini belum berakhir. Dan akhir dari cerita ini pun, bukan saya yang bisa membuatnya melainkan sang tokoh sendiri, apakah ia akan menyerah pada mimpinya, atau tetap berjuang meraih mimpi itu hingga benar-benar menjadi sebuah kenyataan yang indah pada akhirnya nanti.

Follow your dreams, I believe you can do it :D Fighting !!



Tak peduli berapa banyak orang yang meninggalkanmu saat kamu rapuh, tetaplah berusaha menjadi yang terbaik. Tunjukkan, pada mereka dan pada dunia bahwa kamu bisa melakukan hal yang lebih baik dari mereka. (SyarifahBachdim)


Jauh lebih berharga jika memiliki satu sahabat yang setia menemani saat suka dan duka daripada dikelilingi seribu teman sekalipun. Karena cinta seorang teman bisa terkikis, namun cinta seorang sahabat tak akan pernah terkikis namun akan tetap terlukis dihati. (Mikha Kannaniel)